Seekor lebah madu mampu menyengat seseorang atau predator menggunakan stingernya. Sengatan lebah madu cukup menyakitkan dan bahkan mengancam jiwa sebagian kecil orang yang alergi terhadap racunnya. Lebah madu biasanya menyengat sebagai bentuk pertahanan diri atau koloni mereka.
Stinger berduri dan terletak di ujung perut. Hal ini terkait dengan saluran pencernaan lebah seperti kantung racun yang menghasilkan racun. Saat sengatan lebah di gunakannya memakai stingernya, kantung racun dan bagian lain dari tubuh lebah madu ditarik keluar dan tertinggal, dan ini membunuh lebah. Meskipun lebah mati, sengatannya mulai berefek cepat, dan jika stinger tidak diangkat dengan cepat, maka gejalanya berangsur-angsur meningkat karena kantung racun terus memompa racun ke dalam luka.
Karena stinger itu berduri, sering kali tersangkut di jaringan binatang. Saat sengatan lebah madu Selesai, virus ini mengeluarkan alarm feromon untuk mengingatkan pekerja lain di koloni tersebut. Hasilnya adalah lebah lain yang direkrut ke daerah tersebut untuk mempertahankan koloni juga.
Gejala Dari Sengatan Lebah?
Sengatan lebah madu diketahui sangat menyakitkan, namun gejala yang diakibatkannya dari sengatan bervariasi, tergantung dari jumlah racun yang telah memasuki sistem kekebalan tubuh korban. Rasa sakit awal akhirnya memudar, tapi hanya setelah periode pembengkakan dan gatal. Beberapa individu mungkin juga mengalami tanda-tanda yang terlihat, termasuk kemerahan pada kulit di sekitar sengatan. Meskipun sengatan lebah madu biasanya tidak berbahaya, beberapa orang mungkin alergi terhadap racun lebah dan akan mengalami efek samping yang parah seperti mual, pingsan dan, dalam kasus yang ekstrim, kematian.
Jumlah sengatan juga berperan dalam efeknya. Seiring bertambahnya jumlah sengatan, tingkat keparahan reaksi juga meningkat dan bisa mematikan siapa pun jika tersengat berkali-kali. Jika seseorang disengat atau memiliki masalah medis terkait dengan lebah madu, mereka harus mencari profesional medis (Dokter ataupun perawat yang ahli).
