Senin, 01 Januari 2018

Gigitan Lalat Tsetse Membuat orang Tidur Hingga Mati

 

Sekarang mari kita bahas soal penyakit yang membuat lalat ini terkenal : penyakit tidur. Penyakit tidur atau trypanosomiasis adalah penyakit yang menyerang sistem syaraf & disebabkan oleh mikroba Trypanosoma.

Sebutan "penyakit tidur" diberikan karena ketika penyakit ini sudah memasuki tahap lanjut, orang yang terjangkit menjadi lemas & mudah tertidur hingga akhirnya meninggal dunia. Setiap tahunnya, sekitar 300 ribu orang dilaporkan tewas akibat terjangkit penyakit tidur! Selain menyerang manusia, trypanosomiasis juga menyerang hewan ternak di mana hewan yang terserang akan mengalami penurunan produktivitas & kematian.

Metode penyebaran dari penyakit tidur bisa dikatakan mirip dengan metode penyebaran penyakit-penyakit yang memakai serangga sebagai perantaranya (vektor) semisal malaria.

Ketika lalat tsetse menghisap darah dari orang yang terjangkit penyakit tidur, mikroba Trypasonoma akan ikut terhisap & kemudian tinggal di dalam tubuh lalat tsetse. Ketika lalat yang sama menghisap darah dari orang yang sehat, mikroba Trypanosoma dalam tubuh lalat tsetse tanpa sengaja ikut masuk ke dalam aliran darah dari orang tersebut sehingga orang yang bersangkutan pun akhirnya jatuh sakit.

Karena bahaya yang ditimbulkan oleh penyakit tidur, maka manusia pun berusaha menekan keberadaan lalat tsetse yang menjadi serangga perantara utama dari penyakit ini.

Beberapa metode pemberantasan yang sudah dilakukan mencakup penyemprotan memakai insektesida, pemusnahan hewan liar yang bisa menjadi mangsa lalat tsetse, pemasangan jebakan, & pelepasan lalat jantan steril ke alam liar agar telur hasil perkawinannya tidak bisa menetas. Hasilnya cukup berhasil mengurangi angka kasus serangan penyakit tidur, namun pemberantasan lalat tsetse secara total sendiri masih terganjal oleh pertimbangan mengenai dampak ekologis & sosial budayanya.

Sumber: Re-tawon.com

    Choose :
  • OR
  • To comment