Sarang yang dibuat tawon beraneka ragam dan bergantung pada jenis serta cara hidupnya. Tawon soliter membuat sarang untuk menaruh persediaan makanan sekaligus sebagai tempat bertumbuh anaknya.
Tawon umumnya memanfaatkan material yang terdapat di alam untuk membuat
sarang karena tubuhnya tidak memiliki kelenjar penghasil bahan pembuat sarang semisal seperti kelenjar lilin yang terdapat pada lebah madu . Tawon kura-kura yang memburu laba-laba misalnya, membuat sarang sederhana berupa suatu liang di dalam tanah untuk menaruh korbannya.
Tawon soliter jenis lain seperti tawon pot membuat sarang yang terbuat dari lumpur dan menempel di permukaan benda lain seperti tembok atau pohon . Lumpur pembuat sarangnya dibuat dengan cara memadatkan gumpalan tanah atau pasir dengan air liurnya. Tawon soliter lainnya yang hidup sebagai tawon parasit umumnya tidak membuat sarang karena ia menaruh telurnya langsung pada tubuh inangnya.
Tawon sosial membentuk sarang yang lebih rumit karena sarangnya terdiri dari beberapa bilik yang jumlahnya bisa mencapai ratusan. Bilik ini digunakan sebagai tempat tumbuh tawon dari telur hingga kepompong. Sarang dari tawon sosial umumnya terbuat dari bahan mirip bubur kertas (pulp).
Bahan pembuat sarangnya dibuat dengan cara mengambil potongan serat kayu dengan rahangnya, lalu mengunyahnya dan mencampurnya dengan air liur sampai mengental. Tawon lalu membentuk struktur mirip bubur kertas itu sesuai kebutuhan untuk membentuk sarangnya. Sarang dari tawon sosial bisa tumbuh hingga bergaris tengah 1 meter dan berumur 25 tahun.