Ketonggeng adalah sekelompok hewan beruas mirip kalajengking namun memiliki semacam "cambuk" di bagian belakangnya, alih-alih sengat . Semua ketonggeng termasuk ke dalam bangsa Thelyphonida. Sebelumnya, ordo ini digabung bersama Schiyomida membentuk ordo Uropygi. Dalam bahasa Inggris hewan ini disebut "whip scorpions" (kalajengking cambuk).
Pemerian fisik Ketonggeng (theliphonyda)
Hewan ini mudah dikenali dari warnanya yang gelap, memiliki bagian depan mirip kalajengking (lengkap dengan sepasang capit di sekitar kepala), namun tidak memiliki "ekor" dengan ujung sengat seperti kerabatnya itu, ekornya menyerupai sebuah jarum kecil berwarna coklat. Panjang badannya antara 10 – 15 cm Bagian abdomennya (disebut sebagai pygidium) dilengkapi dengan organ berbentuk cambuk (flagellum ) memanjang yang agak kaku.
Ketonggeng (Whiptail Scorpion /theliphonyda) dikenal juga Vinegaroon (Vinegar = cuka) karena ketika terancam, dia akan menyemprotkan cairan gabungan dari asam asetat dan asam oktanoat yang menimbulkan bau seperti cuka. Binatang ini tidak berbisa dan juga tidak bisa menggigit, hanya bisa mencapit.
Bagi manusia tidak berbahaya sama sekali. Tetapi tetap saja jika terkena capitnya akan terasa sangat sakit, karena capitnya tergolong kuat. Ketonggeng aktif mencari makan pada malam hari. Makanan utama ketonggeng pada umumnya adalah serangga, kaki seribu, kalajengking, dan cacing. Ketonggeng sangat efektif dalam mengontrol populasi jangkrik dan kecoa.
Gambar Ketonggeng 👇👇👇