Minggu, 31 Desember 2017

Pengaruh Ngengat Pada Ekonomi

 

Ngengat dan ulatnya adalah salah satu hama perkebunan di banyak bagian di bumi. Ulat dari ngengat gipsi (Lymantria dispar ), sebuah spesies invasif menyebabkan kerusakan yang parah terhadap hutan di amerika Serikat Timur Laut. Di daerah beriklim sedang ngengat codling menyebabkan kerusakan yang parah terutama pada perkebunan buah.

Di daerah tropis dan subtropis ulat kubis ( Plutella xylostella ) mungkin adalah hama tanaman kubis-kubisan yang paling ganas.
Beberapa ngengat pada keluarga Tineidae seringkali di anggap sebagai hama karena larvanya memakan bahan kain seperti baju dan selimut yang dibuat dari serat alami seperti woll dan sutra , mereka memakan. namun biasanya tidak memakan material yang dicampur dengan serat buatan.

Kapur barus adalah penangkal ngengat yang paling sering digunakan dan dianggap cukup efektif namun ada kekuatiran akan pengaruhnya pada kesehatan manusia. Larva ngengat dapat dibunuh dengan membekukan barang yang mereka serang untuk beberapa hari pada suhu dibawah -8 derajat selsius.
Ngengat cukup tahan banting dan lebih tidak rentan pada pembasmi hama dibandingkan nyamuk dan lalat.

Beberapa ngengat juga berguna dan diternakan seperti contohnya ulat sutera, larva dari ngengat domestik Bombyx mori. Ulat sutera diternakan untuk diambil kepompongnya. Tidak semua sutra diproduksi oleh Bombyx mori karena ada beberapa spesies Saturniidae yang juga diternakan untuk sutranya seperti ngengat Ailanthus (anggota dari kelompok Samia cynthia ), Ngengat Sutra Ek Cina (Antheraea pernyi ), the Ngengat Sutra Assam (Antheraea assamensis), dan Ngengat Sutra Jepang (Antheraea yamamai ).
Ulat mopane, ulat dari Gonimbrasia belina , dari keluarga Saturniidae , merupakan salah satu sumber makanan di Afrika Selatan.
Perlu dicatat bahwa ngengat dewasa tidak memakan bahan kain. Ngengat besar seperti Lun, Polyphemus, Atlas, Prometheus, Cercropia, tidak mempunyai mulut dan mereka meminum nektar untuk makanannya.

    Choose :
  • OR
  • To comment