Minggu, 31 Desember 2017

Gejala Serangan dan Morfologi Kutu Daun (A. gossypii)

 

Kutu daun (A. gossypii) berkoloni di bawah permukaan daun atau di sela-sela daun kopi, Kutu daun (A. gossypii) menyebabkan tanaman kopi menjadi kerdil, daun keriting menggulung, dan mozaik. Pada kasus yang ekstrim, kutudaun (A. gossypii) yang berkoloni dapat menggugurkan daun. Kutu daun (A. gossypii) dapat menusukkan bagian mulutnya ke daun dan batang, lalu mengisap nutrisi tumbuhan inang sehingga tunas-tunas yang dimakan daunnya menjadi terganggu.

Pada kepadatan yang tinggi, kutudaun (A. gossypii) menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan layu. Kerusakan pada ujung tumbuhan menyebabkan jumlah bunga menjadi berkurang. Kutu daun (A. gossypii) tidak hanya mengisap sari makanan tanaman, tetapi juga sebagai vektor virus. Warna kutu daun (A. gossypii) hijau tua sampai hitam atau kuning coklat. Umumnya aphids tidak bersayap, tetapi kadang yang dewasa mempunyai sayap transparan (tembus cahaya). Kutudaun (A. gossypii) biasa menularkan penyakit pada tanaman.

Di dataran rendah tropis, perkembangan kutu daun sangat subur, terutama pada waktu permulaan musim kemarau. Tunas-tunas muda pun banyak dikerumuni aphids. Aphids mengeluarkan kotoran embun madu sehingga mengundang cendawan jelaga, kutudaun juga mengekskresikan embun madu. Adanya embun madu yang dikeluarkan dapat dilihat dengan terdapatnya semut atau embun jelaga yang berwarna hitam. Munculnya embun jelaga ini menyebabkan permukaan daun tertutupi sehingga akan menghambat proses fotosintesis.

Siklus hidup kutu daun dimulai dari telur yang menetas pada umur 3 sd 4 hari setelah diletakan. Telur menetas menjadi larva dan hidup selama 14 sd 18 hari dan berubah menjadi imago. Imago kutu daun mulai bereproduksi pada umur 5 sd 6 hari pasca perubahan dari larva menjadi imago. Imago kutu daun dapat bertelur sampai 73 telur selama hidupnya.

    Choose :
  • OR
  • To comment